Selain wabah Black Death ada wabah Flu Spanyol,HIV- AIDS,Justinian dan wabah Antonine yang menurut artikel National Geographic merupakan 5 wabah paling mematikan dalam sejarah. (https://nationalgeographic.grid.id/amp/132120840/selain-covid-19-inilah-5-wabah-paling-mematikan-dalam-sejarah?page=all )
Wabah covid-19 yang menyerang pada akhir 2019 sampai pertengahan 2020 ini, selain berdampak pada sector kesehatan , juga berdampak pada sector perekonomian, pendidikan, serta kehidupan social. Terhitung pada tanggal 8 Agustus 2020, Jumlah kasus positif Covid-19 Nasional sebanyak 109.936, kasus positif provinsi penulis (Banten) sebanyak 1673 dan kasus positif Kota Penulis (Cilegon) sebanyak 54 kasus.
Walaupun banyak beredar Fakta sains terkait bahayanya Covid-19, namun realitanya di tengah masyarakat khususnya di daerah tempat tinggal penulis, beredar informasi diluar konteks fakta sains,
yang penulis rangkum ada 3 informasi,yaitu 1. Covid 19 adalah buatan kaum elit, dimana kaum elit tersebut sudah memiliki vaksin untuk dikomersilkan 2. Covid-19 adalah virus yang dibuat oleh pemerintah untuk melanggengkan kebijakan yang tidak pro rakyat 3. Covid 19 hanya menjangkiti orang-orang yang tidak taat beragama.
Menanggapi hal tersebut, kita tidak boleh sepenuhnya ‘Manut’ dalam artian hanya mengiyakan fakta dari Ilmuan, hal hal yang berbau Sains seperti Covid-19 yang diteliti oleh Ilmuan sebenarnya bisa di pelajari, dipatahkan dan diuji, tentusaja dengan cara yang Ilmiah, Namun karena penulis bukan ahli Sains yang bisa membuktikan secara ilmiah, maka penulis cukup percayakan Covid-19 kepada Ilmuan, yang artinya penulis percaya bahwa pakai masker, sering cuci tangan dan social distancing dapat mencegah penyebaran covid-19.
Menanggapi Covid-19 adalah kepentingan politik, penulis hanya ingin bilang, kepentingan itu benar adanya, “pernah dengar sambil menyelam minum air?” Namun ada yang harus selalu diingat, bahwa fakta Sains ada diluar konteks motif politik. Covid-19 tetap berbahaya, terlepas dari semua motif-motif yang tiada akhlak tersebut.
--Penulis Dadakan--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar